Kampung Reog juarai Antropologi Expo 2014





  Surabaya – Antropologi Expo merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya untuk menyelesaikan Tugas Ujian Akhir mata kuliah Antropologi, dengan dosen pengampu Ign. Rys Deddy S.sos, M,si. Dengan melakukan observasi secara langsung ke lapangan, dan   dituntut untuk menghasilkan sebuah karya Portofolio yang berisikan foto -foto serta caption untuk mendukung foto tersebut. Dengan mengangkat topik yang berbeda di setiap tahunnya, membuat mahasiswa mendapat informasi yang beragam. beda dengan tahun sebelumnya tema Tahun ini mengangkat topik "The Story of Kampung".



           Setiap kelompok berisikan 5 anggota yang akan mengobservasi kampung – kampung yang ada di Surabaya yang memiliki keunikan masing – masing. terdapat 21 kampung yang akan diobservasi oleh mahasiswa Fikom (sebutan untuk Fakultas Ilmu Komunikasi) salah satunya di antara kampung di Surabaya adalah Kampung Reog. sebelum melakukan observasi mereka di haruskan membuat Bab 1 yang berisikan Latar Belakang hingga Bab 3 Analisis dengan Teori-Teori yang ada dalam Antropologi. dalam perjalanan mencari sebuah informasi tidak semudah yang mereka bayangkan, " Pas saat wawancara langsung ke tempat susah kak mendapatkan informasinya, mereka gak mau kalo gak ada imbalananya" ungkap Henny 
selaku Ketua dari kelompok Kampung Reog.



          Kampung Reog berlokasi di Jalan Gubeng Kertajaya No 6 Surabaya, menurut sejarah pada tahun 1900an, seluruh penduduk yang berada di gang di jalan Gubeng Kertajaya ini berprofesi sebagai Penari Reog. Namun pada tahun 1970 satu persatu mulai mencari pekerjaan lain karena tuntutan ekonomi yang semakin meningkat. Hingga sampai sekarang jika melewati jalan tersebut hanya tersisa 1 rumah saja yang masih berprofesi sebagai penari Reog ialah Sanggar Tari Singo Mangku Joyo.

 Portofolio Kampung Reog
         Sanggar Tari Singo Mangku Joyo pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1990an hingga dapat membawa kebudayaan Indonesia dalam kanca Internasional, Negara yang pernah dikunjungi antara lain : Australia, Jepang, Inggris, dll. Sanggar Tari ini juga telah menjuarai Festival Nasional Reog diPonorogo pada tahun 1995 hasil dari kemenangan tersebut dibuat Patung Reog Mangku Joyo sebagai pembuktian bahwa diKampung tersebut sangat mencintai kebudayaan Indonesia.


         Melihat semakin hilangnya masyarakat yang dapat menari Reog, PLN mengadopsi Sanggar Tari Reog ini agar kebudayaan Indonesia tidak punah. Dalam setiap acara yang diadakan oleh pemerintahan Sanggar Tari ini selalu diundang untuk memeriahkan acara tersebut. Sanggar Tari yang diketuai oleh Pak Sugianto ini telah mencapai generasi ketiga. Para penari Reog saat ini berjumlah 50 – 60 orang dan ini berasal dari keluarga dekat dan hanya 10 % yang bukan berasal dari keluarga dekat.

          Dalam Antropologi Expo hasil yang didapatkan dipresentasikan dihadapan dosen pengampu mata kuliah dan juri lainnya pada akhir pameran diadakan Awarding untuk dipilih hasil yang terbaik dari setiap kelas. Namun Awarding di tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini Awarding diadakan bersamaan dengan Event Fikom Campaign yang berlokasi di Taman Mundu dan bertepatan dengan Ulang Tahun Surabaya yang ke - 721 pada tanggal 31 Mei 2014, dalam Awarding Antropologi 2014  kelompok yang terbaik pertama yaitu kelompok dari Kampung Reog selanjutnya yaitu Kampung Lontong dan Kampung Ampel. 




Pameran Antropologi Expo di Taman Mundu       















Berita terkait:  : Gelar-Pameran-Foto-Peduli-Satwa-KBS
                        Pameran Disgraf Unesa
                        Pameran DKV Petra

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Enos Aditya Saputra, Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Lahir : Surabaya 05 mei 1993 Hobby : Fotografi, Bermain Piano Line : Enosaditya Path : Enos Facebook : Enos Aditya Twitter : @Enosaditya Instagram : Enosaditya

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

Blogger templates

Search

Blogger news